Kamis, 25 Februari 2010

Protect Our Small Traders


Minimarket large presence in the middle of the village is a common thing that has happened today. Various facilities provided minimarket make village’s consumers  shopping  at this minimarket. So do the impossible if it becomes a minimarket existence as a threat to small traders who used to sell in the village. It must be hard not to happen, since the establishment of a minimarket, many customers are switching to minimarket and many small traders have decreased they revenue or even collapse.
Because of that various phenomena, authors triggered to find ideas for solutions to address the reality of what happened in the community. The idea that we managed to raise is the need for government efforts to limit the presence of this minimarket. Thus, the existence of a dominating minimarket not take the revenue from the small traders around. Besides, the government also needs to issue regulations governing the maximum distance limit between minimarket each other in some district. With this regulations, government can provide opportunities for small traders to continue expand its business while still dealing with price competition minimarket. But at least, this effort will help small traders in the business. Besides, each minimarket can have a more optimal benefits from before. In other words, the distance set by the government will provide many benefits, both for entrepreneurs minimarket and society in general. Because of this presence may also prevent a monopoly in the trade or unfair competition between minimarket in a region.
Meanwhile, another idea that need to do is with the government policy to facilitate infrastructure in the traditional markets. Thus, traditional markets remain a field for small traders to keep trying. In addition, people prefer to shop at traditional markets that have facilitated than minimarket with its all the luxuries. Furthermore, the existence of traditional markets will get the recognition from the community or even a community icon.
That’s all of  ideas that authors can write to revive the business  that has been pioneered by the small traders. With this idea, authors expected small traders can expand their businesses and traditional markets and  more consumers fell satisfy in order to provide a variety of daily needs.

Minggu, 21 Februari 2010

Olimpiade Geografi oleh Universitas Pendidikan Indonesia

        

            Olimpiade merupakan salah satu ajang bagi para pelajar khususnya SMP dan SMA untuk menunjukkan kebolehan mereka di bidang akademik. Biasanya olimpiade diadakan untuk bidang studi sains seperti fisika, kimia, biologi dan lain sebagainya. Namun untuk yang satu ini agak terlihat aneh memang. Olimpiade Geografi yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI Bandung ) ini cukup mendapat sambutan hangat mengingat peserta yang berprtisipasi cukup banyak.
             Olimpiade Geografi tingkat Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten ini telah dilaksanakan kemarin, Minggu tanggal 21 Februari 2010, secara serempak di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat seperti Tasikmalaya, Garut, Bekasi, Majalengka, Indramayu, dan tentunya Bandung.
              Olimpiade ini akan dilaksanakan di kota lain di Jakarta dan Banten pada gelombang 2 dan 3 pada tanggal 28 Februari 2010 dan 7 maret 2010. Kita tunggu saja tanggal mainnya dan kita lihat siapa yang akan menjadi Geograf sejati yang akan menduduki juara pertama pada saat final di UPI Bandung nanti.

Selasa, 16 Februari 2010

Memimpikan Pasar Tradisional yang Modern

                Sudah tak asing lagi bagi warga Jawa Barat khususnya warga Bandung akan keberadaan minimarket. Tempat transaksi jual-beli kebutuhan sehari-hari ini kian menjamur di setiap penjuru kota hingga pelosok desa dan perkampungan. Selain kenyamanan dalam bernelanja, tempat ini menawarkan berbagai fasilitas untuk menarik banyak mcalon pembeli. Mulai dari harganya yang cukup murah, lokasi yang amat terjangkau, sampai undian berhadiah hingga ratusan juta bagi para konsumen setianya.
                Sekilas keberadaan minimarket ini sangat membantu kehidupan masyarakat khususnya dalam urusan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Bisa kita rasakan sendiri, bahwa memang secara nyata minimarket memiliki keunggulan pelayanan dibanding dengan pasar tradisional maupun warung-warung kecil. Misalnya, tempat yang bersih dan ber-AC  yang membuat para pembeli betah untuk berlama-lama memilih barang yang akan mereka beli. Selain itu keamanan yang cukup terjaga membuat para pembeli bisa berbelanja dengan tenang tanpa harus berurusan dengan copet. Karena tak jarang seorang pembeli tidak berbelanja ke pasar tradisional karena alasan tidak ingin berurusan dengan copet dan beralih ke minimarket yang biasanya memperkerjakan security yang bisa diandalkan untuk menjaga keamanan. Lebih jauh lagi, barang yang ditawarkan minimarket pun sangat lengkap, bahkan serba ada. Mulai dari sabun, bahan makanan, alat tulis, hingga peralatan otomotif pun dijual di minimarket. Dengan kelebihan seperti itu, rasanya sangat mustahil jika para konsumen tidak ingin mencoba sensasi berjualbeli  di minimarket dan meninggalkan pasar tradisional.
                Namun pernah terpikirkah oleh kita, bahwa sebenarnya keberadaan minimarket yang sangat menbantu ini bisa menjadi ancaman bagi para pedagang kecil?
                Jika kita perhatikan dengan saksama, keberadaan minimarket ini sudah mendominasi perdagangan di Jawa Barat khususnya Bandung. Untuk Kabupaten Bandung Barat saja tercatat sebanyak 45 buah minimarket yang sudah beroperasi sejak lama. Dan persebarannya pun tidak tertata, pasalnya sudah banyak minimarket yang beroperasi dalam radius yang begitu dekat. Jika kita berbelanja di suatu minimarket, maka tidak jauh dari minimarket tersebut masih ada minimarket lagi. Dengan menjamurnya minimarket di seluruh Bandung akan berdampak buruk bagi para pedagang tradisional dan pedagang kecil. Tidak mustahil jika persebaran ini terus berlangsung akan mengakibatkan para pedagang tersebut gulung tikar dan bahkan sulit untuk memulai usahanya kembali.
                Dengan demikian peran pemerintah dalam pemberian izin operasional untuk cabang-cabang baru minimarket ini sudah saatnya untuk dibatasi atau bahkan dihentikan untuk daerah-daerah yang padat minimarket.  Karena peran pemerintah sangat berarti untuk melindungi perekonomian pedagang kecil.
                Namun permasalahan yang terjadi saat ini bukanlah masalah perizinannya, karena pemerintah sudah terlanjur memberikan izin kepada minimarket-minimarket yang ada, terbukti dengan jumlah minimarket yang sekarang. Berarti yang harus pemerintah lakukan adalah menghimpun para pedagang kecil dan memberikan mereka tempat berdagang yang sangat baik untuk dijadikan penarik konsumen. Begitu pula dengan para pedagang di pasar tradisional. Infrastruktur yang ada di sana harus segera diperbaiki atau direlokasikan ke tempat yang lebih baik dan terjangkau oleh para pembeli. Karena pedagang kecil pun punya hak untuk bersaing dengan para pedagang besar seperti pengusaha minimarket.
Bisa kita bayangkan jika semua pedagang kecil dan pedagang pasar tradisional memiliki kemampuan untuk bersaing dengan pengusaha minimarket. Hal ini pasti akan terasa indah untuk dialami, tidak hanya pedagang kecil, tapi pembeli pun akan merasa senang karena merasa telah ikut serta dalam pembangunan perekonomian bangsa. Pasar tradisional yang terkesa kotor dan tidak aman ini, bisa diubah menjadi pasar modern yang bersih, nyaman dan aman untuk dikunjungi sebagai tempat berbelanja.

Hanya saja, ini semua terserah pemerintah, apakah mereka mau dan sanggup untuk melakukannya atau tidak. Yang ingin penulis sampaikan hanyalah, lebih baik menuruti mereka yang berjumlah banyak namun  berkeinginan sedikit daripada menuruti mereka yang berjumlah sedikit namun berkeinginan banyak.

Jumat, 12 Februari 2010

Like a Hero, I stand at The Sky

 
Bermimpi dan bercita-cita untuk terus bekerja...
Sebagai seorang ksatria-Nya..
Aku berjanji pada diriku sendiri...
Untuk terus berjuang dan berperang melawan arus kehidupan yang kelam.