Sudah tak asing lagi bagi warga Jawa Barat khususnya warga Bandung akan keberadaan minimarket. Tempat transaksi jual-beli kebutuhan sehari-hari ini kian menjamur di setiap penjuru kota hingga pelosok desa dan perkampungan. Selain kenyamanan dalam bernelanja, tempat ini menawarkan berbagai fasilitas untuk menarik banyak mcalon pembeli. Mulai dari harganya yang cukup murah, lokasi yang amat terjangkau, sampai undian berhadiah hingga ratusan juta bagi para konsumen setianya.
Sekilas keberadaan minimarket ini sangat membantu kehidupan masyarakat khususnya dalam urusan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Bisa kita rasakan sendiri, bahwa memang secara nyata minimarket memiliki keunggulan pelayanan dibanding dengan pasar tradisional maupun warung-warung kecil. Misalnya, tempat yang bersih dan ber-AC yang membuat para pembeli betah untuk berlama-lama memilih barang yang akan mereka beli. Selain itu keamanan yang cukup terjaga membuat para pembeli bisa berbelanja dengan tenang tanpa harus berurusan dengan copet. Karena tak jarang seorang pembeli tidak berbelanja ke pasar tradisional karena alasan tidak ingin berurusan dengan copet dan beralih ke minimarket yang biasanya memperkerjakan security yang bisa diandalkan untuk menjaga keamanan. Lebih jauh lagi, barang yang ditawarkan minimarket pun sangat lengkap, bahkan serba ada. Mulai dari sabun, bahan makanan, alat tulis, hingga peralatan otomotif pun dijual di minimarket. Dengan kelebihan seperti itu, rasanya sangat mustahil jika para konsumen tidak ingin mencoba sensasi berjualbeli di minimarket dan meninggalkan pasar tradisional.
Namun pernah terpikirkah oleh kita, bahwa sebenarnya keberadaan minimarket yang sangat menbantu ini bisa menjadi ancaman bagi para pedagang kecil?
Jika kita perhatikan dengan saksama, keberadaan minimarket ini sudah mendominasi perdagangan di Jawa Barat khususnya Bandung. Untuk Kabupaten Bandung Barat saja tercatat sebanyak 45 buah minimarket yang sudah beroperasi sejak lama. Dan persebarannya pun tidak tertata, pasalnya sudah banyak minimarket yang beroperasi dalam radius yang begitu dekat. Jika kita berbelanja di suatu minimarket, maka tidak jauh dari minimarket tersebut masih ada minimarket lagi. Dengan menjamurnya minimarket di seluruh Bandung akan berdampak buruk bagi para pedagang tradisional dan pedagang kecil. Tidak mustahil jika persebaran ini terus berlangsung akan mengakibatkan para pedagang tersebut gulung tikar dan bahkan sulit untuk memulai usahanya kembali.
Dengan demikian peran pemerintah dalam pemberian izin operasional untuk cabang-cabang baru minimarket ini sudah saatnya untuk dibatasi atau bahkan dihentikan untuk daerah-daerah yang padat minimarket. Karena peran pemerintah sangat berarti untuk melindungi perekonomian pedagang kecil.
Namun permasalahan yang terjadi saat ini bukanlah masalah perizinannya, karena pemerintah sudah terlanjur memberikan izin kepada minimarket-minimarket yang ada, terbukti dengan jumlah minimarket yang sekarang. Berarti yang harus pemerintah lakukan adalah menghimpun para pedagang kecil dan memberikan mereka tempat berdagang yang sangat baik untuk dijadikan penarik konsumen. Begitu pula dengan para pedagang di pasar tradisional. Infrastruktur yang ada di sana harus segera diperbaiki atau direlokasikan ke tempat yang lebih baik dan terjangkau oleh para pembeli. Karena pedagang kecil pun punya hak untuk bersaing dengan para pedagang besar seperti pengusaha minimarket.
Bisa kita bayangkan jika semua pedagang kecil dan pedagang pasar tradisional memiliki kemampuan untuk bersaing dengan pengusaha minimarket. Hal ini pasti akan terasa indah untuk dialami, tidak hanya pedagang kecil, tapi pembeli pun akan merasa senang karena merasa telah ikut serta dalam pembangunan perekonomian bangsa. Pasar tradisional yang terkesa kotor dan tidak aman ini, bisa diubah menjadi pasar modern yang bersih, nyaman dan aman untuk dikunjungi sebagai tempat berbelanja.
Hanya saja, ini semua terserah pemerintah, apakah mereka mau dan sanggup untuk melakukannya atau tidak. Yang ingin penulis sampaikan hanyalah, lebih baik menuruti mereka yang berjumlah banyak namun berkeinginan sedikit daripada menuruti mereka yang berjumlah sedikit namun berkeinginan banyak.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar