Peristiwa kecelakaan kereta api yang menimpa beberapa supporter Persib yang dikenal dengan 'bobotoh' dianggap tidak mengejutkan bagi sebagian masyarakat khususnya Kota Bandung dan sekitarnya. Pasalnya, kecelakaan yang disebabkan karena 'kebandelan' para bobotoh yang telah berlangsung cukup lama dan sepertinya memang sudah menjadi budaya. Siapa pun pasti tidak heran dengan peristiwa ini jika mereka tahu bahwa setiap pertandingan mereka naik ke atap kereta secara berbondong-bondong. Pihak dari PT. KA pun sudak memberikan peringatan akan bahaya dari perbuatan ini. Namun tetap saja para bobotoh mengabaikan peringatan ini dengan slogan "Hidup dan matiku untuk Persib".
Sebenarnya, kekacauan yang mereka timbulkan bukan hanya saat ini, tapi sudah sejak lama. Tidak hanya pelanggaran di stasiun KA, namun juga di jalan raya dan lingkungan sekitar perjalanan mereka dan stadion di mana Persib bermain. Karena yang saya tahu pada saat pertandingan, para bobotoh senantiasa "melaris maniskan" barang-barang yang dijual di warung-warung sekitar stadion. Setelah habis salah satu dari mereka hanya membayar Rp 1000 untuk semua makanan dan minuman yang diambil dan sisanya mereka pergi dan hanya mengucapkan "nuhun".
Seharusnya ini menjadi evaluasi bagi para bobotoh untuk memperbaiki perilaku buruknya, karena bagaimana pun mereka pun adalah bagian dari masyarakat yang harus menuruti aturan yang berlaku di masyarakat. Para Persib pun pastinya akan berfikir, "Terima kasih atas dukungannya, namun kami lebih berterima kasih jika Anda semua tidak mendukung kami. Mengingat semua dukungan Anda telah membuat banyak kerusakan yang mengatasnamakan tim kami."
Sebelumnya, saya pribadi meminta maaf kepada para bobotoh atas ketidaksopanan dan kelancangan dalam penulisan artikel ini. Namun di sisi lain saya merasa berkewajiban untuk memberikan kritik membangun demi kemajuan persepakbolaan Indonesia agar kita tidak selalu menjadi cibiran orang lain. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan ini bisa mengetuk pintu hati bobotoh agar mau merubah perilaku buruknya selama ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar